Kamis, 23 Februari 2023

LOLOS BEASISWA PENDIDIKAN INDONESIA

SKEMA PELAKU BUDAYA 



Hallo nama saya Fufut Tri Nur Indah lulusan Kesehatan Masyarakat Unair tahun 2012 angkatan 2008. Saya akan berbagi tips lolos Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari skema pelaku budaya. Jangan lupa follo akun instagram daku @sekolah.ibuhebat supaya menambah wawasan kamu terkait anak dan keluarga (sorry iklan dulu hehehe).

Okee balik ke beasiswa ya .... dalam memilih skema pelaku budaya BPI kamu harus pastikan bahwa kamu memiliki aktivitas di bidang kebudayaan atau pariwisata. Lulusan terkait bidang kebudayaan dan pariwisata malah lebih bagus. Jadi siapapun orang yang memiliki kecintaan terhdapat budaya dan itu dapat dibuktikan, makan ia bisa mendaftar dari skema pelaku budaya ini. 

Beberapa beasiswa hunter dari skema ini memang kebanyakan adalah anak-anak seni dan budaya. Tentu mereka tidak ada kendala terkait branding kenapa mereka memilih beasiswa dari jalur pelaku budaya. Namun bagi anak-anak yang bukan lulusan seni budaya jangan berkecil hati, kalian bisa memperkuat branding dengan aktivitas sosial atau organisasi di bidang kebudayaan. 

Seperti saya, sebagai lulusan kesehatan masyarakat saya merupakan Duta Wisata Yak dan Yuk Lamongan Tahun 2011, kemudian saya aktif pada komunitas sastra dan budaya Bapak Gol A Gong Duta Baca Indonesia 2021-2016). Hal ini ditanyakan lho saat wawancara oleh dewan juri, "Apa alasan Anda mendaftar dari skema pelaku budaya?".

Kalau Anda sudah menemukan alasan kuat mengapa memilih skema pelaku budaya, selanjutnya adalah berikan kontribusi yang kuat di bidang budaya. Nah apa saja kontribusi yang kuat itu? Kuncinya ada pada tesis, kemudian korelasi jurusan dan kontribusi pekerjaan di masa depan. 

Contohnya nih, saya lolos pada Magister Ilmu Keluarga dan Perkembangan Anak IPB. Saya sampaikan saat wawancara bahwa rencana tesis saya terkait "Pengasuhan Ayah, Gaya Pengasuhan dan Kualitas Lingkungan Pengasuhan terhadap Karakter Anak Pada Suku Jawa dan Suku Sunda". Selain itu saya sampaikan bahwa saya memiliki aktivitas di bidang pendidikan dan setelah lulus akan mendirikan sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan memasukkan kurikulum budaya yakni ada "Rabu Nyunda) dimana pada hari Rabu, anak didik memakai kebaya atau batik dan berbicara dengan bahasa Sunda (meskipun saya Suku Jawa hehehe tapi tinggal di Sunda area). Saya tegaskan ke interviewer bahwa budaya tidak hanya dibidangi oleh anak-anak seni dan budaya tetapi melalui pendidikan, kita juga bisa mengajarkan kebudayaan kepada anak-anak. 

Intinya selalu kaitkan dengan budaya apapun jurusan yang kamu ambil. Banyak baca dan konsultasi dengan banyak penerima beasiswa yang sudah lolos. Tentu yang tidak kalah penting adalah doa. doa dan doa. Jangan lupa ikutin postingan saya ya... klik aja tema-tema di blog ini ya. Semangat para beasiswa hunter. Jangan tumbang ya jika gagal, karena saya pun lolos pada percobaan ketiga hehehehe. Jangan jadi orang pintar saja, tapi jadilah orang pintar yang memiliki daya lenting yang kuat. Tahan banting, ketika jatuh cepatlah bangkit.  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar